Minggu, 28 Juni 2015

Perjuangan

Kali ini aku mau lanjutin cerita yang ada di ask.fmku. Kalau pada belum tau,aku kasih tau deh. Waktu itu ada yang ask, tentang aku sekolah di luar pulau. Aku juga udah pernah nge-post cerita yang judulnya "Asrama". Nah jadi ini lanjutannya ya hehe. 

Waktu itu bulan Februari 2015, suster asrama/pimpinannya asrama lagi ikut diklat di Ambarawa 3 bulan dan selama beliau pergi jadwal untuk pemilihan ketua asrama yang baru. Sebulan kemudian kalo gak salah kita dikumpulin malam - malam setelah makan. Kemudian suster piko(pimpinan komunitas) bilang kalau pertemuan kita sekaligus mencari ketua baru. Setelah itu, beliau menulis 3 kandidat calon ketua. Dari ketiga calon itu, ada tertulis namaku. Aku kaget banget,gak ada dikasih tau tiba - tiba dijadikan calon ketua. 

Lalu,kita mengadakan voting. Aku berharap gak terpilih dan gak mungkin terpilih, karena 2 calon yang lain adalah kakak kelasku. Setelah dihitung,aku mendapat suara terbanyak. Disitu aku diam,dan mau nangis. Jadi ketua asrama bukan keiinginanku dan jujur ini seperti paksaan. Aku seperti masuk dalam kadang singa. Aku tau ini bakal jadi beban dan buat aku stress. Tapi suster piko dan suster lain bilang kalau aku gak boleh mikirin itu. 

Ya,siapa yang gak mikirin pastinya aku mikirin hal itu. Belum lagi aku harus menghadapi anak - anak yang beraneka macam sifat dan budaya.Dan aku masih kelas 10 belum begitu ngerti tentang kehidupan asrama dan cara kerja seorang ketua asrama.

1 bulan,2 bulan. Tak lama setelah itu waktu UKK tiba dan 2 hari sebelum UKK aku membuat diriku stress. Aku merasa bertanggung jawab namun kali ini aku benar - benar gak kuat. Ditambah bulan - bulan sebelumnya teman - teman diasrama banyak yang mulai berubah bahkan berubah. Ntah antara mereka ingin bebas atau seperti apa karena saat itu memang asrama tidak ada yang mengawasi.

Suster pimpinan asrama pun terkejut, tahu bahwa aku menjadi ketua asrama. Tak lama setelah itu beliau kembali ke Jogja. Diriku yang tadinya seperti dilempar bola api kini dihentikan dengan air es. Perasaanku tenang sekali,meskipun sebelumnya aku sering cerita dengan teman terdekatku di asrama dan juga kakak - kakak kelas yang lain. 

Dan,bus! Setelah dilempar air es,semunya berubah. Terlihat sifat mereka(yang kurang suka dengan suster pimpinan). Selama 3 bulan itu pula aku seperti mengasingkan diri dan belajar menjadi pribadi yang dewasa. 

Suatu pagi,suster pimpinan mengumumkan bahwa aku tetapi menjadi ketua asrama hingga kelas 11 ini. Aku gak kuat disitu aku nangis,karena aku tau karena begitu banyak yang benci aku tetapi aku tetap dipilih. Ujian lagi ujian lagi. Gak ada berhentinya aku dikasih ujian. 

Saat bagi rapot,orang tuaku datang untuk konsultasi perkembanganku di sekolah dan diasarama. Orang tuaku memang gak setuju juga aku jadi ketua,ya karena aku masih belum layak. Namun seiring berjalannya waktu,aku cuman bisa sabar sabar dan sabar serta kuat menghadapi ini. Mungkin aja ini sebagai bekalku bahwa nanti akan ada yang lebih berat. Dan yang bisa bantu aku adalah diriku sendiri. 




to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar